Jumat, 23 Maret 2012

tugas IBD Bab II : Manusia Dan Kebudayaan

BAB II
1.Unsur-unsur Yang Membangun Manusia
            Ada dua pandangan yang akan kita jadika acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia 
1)      Manusia itu terdiri dari dari empat unsur yang saling terkait,yaitu:
a.       Jasad,yaitu : Badan kasar manusia yang nampak pada luarnya,dapat diraba dan difoto,dan menempati ruang dan waktu
b.      Hayat,yaitu : Mengandung unsur hidup,yang ditandai dengan gerak
c.       Ruh,yaitu : Bimbingan dan pimpinan Tuhan,daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d.      Nafs. Dalam pengertian diri atau keakuan,yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2)      Manusia sebagai satu kepribadian memiliki tiga unsur yaitu :
a.       Id,yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex,yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting id dengan dunia luar. Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial,id diatur oleh prinsip kesenangan,mencari kepuasan  instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual atautidak langsung memalui mimpi atau khayalan.
b.      Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun,pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar akan tuntunan lingkungan luar,dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Pencapaian obyek-obyek khusus untuk mengurangi energi libidinal dengan cara yang dalam lingkungan sosial dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.
c.       Super ego,merupakan struktur kepribadian yang paling akhir,muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego,yang berkembang secara internal dalam diri individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi,superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri,biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.

 2. Hakekat Manusia 
1)      Mahluk ciptaan Tuhan yng terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,diraba.dirasa,wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal,tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,tidak diraba,sifatnya abstrak tetapi abadi. Dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalahroh yang ada didalam tubuh manusiasebagai penggerak dan sumber kehidupan.    
2)      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,jika dibandingkan dengan mahluk yang lainnya
Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya,karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal,perasaan,dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk,mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak,menciptakan kebenaran,keindahan,kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan,manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah
  3. Kepribadian Bangsa TimurSaat
pertama kali kita mendengar bangsa timur, maka yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah orang yang memiliki kulit sawo matang, atau berkulit putih, bermata sipit dan juga ciri-ciri fisik lain yang merupakan ciri khas dari bangsa timur/orang-orang asia pada umumnya. 
Bangsa timur terkenal dengan sifatnya yang ramah, bersahabat, tidak individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain. Bangsa timur pun umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi.
Kepribadian bangsa timur pun identik dengan tutur kata yang lembut dan sopan dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang memiliki kepribadian yang unik. Misalnya, orang Jepang selalu membungkukkan badan mereka tanda hormat apabila bertemu dengan orang lain.
Bangsa timur biasanya masih tinggal serumah dengan orang tua mereka meskipun mereka telah berkeluarga.
Bangsa timur masih memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang masih sangat kental. Contohnya saja negara Korea. Mereka masih menggunakan  hanbok pada saat-saat hari penting. Misalnya seollal/ tahun baru Korea, ulang tahun anak pertama ( doljanchi), pernikahan, dan festival-festival yang biasa dirayakan di Korea. Hanbok merupakan pakaian tradisional yang berwarna cerah, berlapis-lapis, dengan garis sederhana dan tidak memiliki saku. Hanbok terbagi atas Jeogori (baju bagian atas), baji (celana panjang), chima (rok wanita), dan heoritti (sebagai korset untuk wanita).
Dan pada saat pernikahan umumnya kedua mempelai diwajibkan minum soju. Soju adalah arak tradisional Korea yang terbuat dari beras yang telah di fermentasi.
Bangsa timur pun masih sangat percaya dengan mitos. Misalkan di Jepang, orang-orang biasanya menikah di musim semi berharap pernikahan mereka akan bahagia. Atau yang lebih parah lagi, mereka sangat percaya dengan dukun/paranormal. Jepang, meskipun sudah menjadi negara maju, namun masyarakatnya masih sangat percaya dengan mistis. Tepatnya di provinsi Okinawa. Hampir setiap tempat di Okinawa dapat dengan mudah di temui utaki (hutan keramat). Oleh penduduk setempat utaki di percaya sebagai tempat bersemayamnya nenek moyang. Mereka pun sering melakukan ritual khusus. Seperti memohon rejeki, umur panjang, dll.
Selain itu bangsa timur memiliki hubungan yang baik satu sama lain. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu, negara lain masih tertinggal.
4. Pengertian Kebudayaan  dan Unsur-unsur kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari
Pengertian kebudayaan :
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
Unsur-Unsur Kebudayaan :
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o    alat-alat teknologi
o    sistem ekonomi
o    keluarga
o    kekuasaan politik
b)      Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o    sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o    organisasi ekonomi
o    alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o    organisasi kekuatan (politik)
5. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
  • Gagasan(Wujudideal)
    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
    nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas(tindakan)
    Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
    berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak(karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan
    fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
6. Orientasi nilai budaya :
MASALAH DASAR DALAM HIDUP
ORIENTASI NILAI BUDAYA
HAKEKAT HIDUP
Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup itu buruk tetapi manusia wajib berihtiar supaya hidup lebih baik
HAKEKAT KARYA
Karya itu nafkah hidup
Karya itu untuk kedudukan kehormatan dan sebagainya
Karya itu untuk menambah karya
ORIENTASI PADA WAKTU
Orientasi ke masa kini
Orientasi ke masa lalu
Orientasi ke masa depan
PANDANGAN TERHADAP ALAM
Manusioa tunduk kepada alam yang dahsyat
Manusia berusaha menjaga keselarasan alam
Manusia berusaha menguasai alam
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA
Rasa ketergantungan pada sesamanya
Ketergantungan pada atasannya
Individualisme  menilai tinggi usaha atas  kekuatan sendiri






7. Perubahan kebudayaan :
Sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.
8. Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
 Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,
• Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
• Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
• Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
• Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar