Minggu, 14 Oktober 2012

tulisan 4

Suri Tauladan Nabi Muhammad SAW


Mendidik pemuda bukanlah urusan yanga sesungguhnya gampang. Diantara tugas nabi Muhammad SAW selama hidupnya adalah menjadi murabbi (pendidik). Usahanya mentarbiah (mendidik) lebih banyak daripada perkataannya. Amal perbuatan beliau dengan para sahabatnya lebih banyak dari ucapannya, sifat-sifatnya, serta keistimewaan-keistimewaannya, lebih banyak daripada pidato dan ceramahnya. 



Dalam sebuah Hadist, jelas diceritakan ketika Rasulullah Muhammad SAW duduk-duduk beserta para sahabatnya dimasjid,lalu datanglah seorang Badui. Orang Badui itu kencing di masjid Rasulullah Muhammad SAW bumi yang begitu luas menjadi sempit karena masalah kencing. Lalu para sahabat berdiri,ingin memukul dan membentaknya.

Maka Rasulullah Muhammad SAW bersabda,”Biarkanlah dia. Tinggalkan dia” (HR.Muslim(284) dan Al-Bukhari (6025)). Lalu para sahabat duduk. Nabi Muhammad SAW pun membiarkan orang itu hingga selesai. Rasulullah Muhammad SAW bersabda,  “Bawakan aku setimba air!”
Lalu mereka membawa setimba air. Kemudian nabi  Muhammad SAW bersabda,  “Siramkan diatas kencingnya!” Para sahabat pun menuangkan air diatas kencingnya. Lalu orang Badui itu pergi, dan masalah pun selesai.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda,  “Bawalah orang itu menghadapku!”. Ketika datang Rasulullah Muhammad SAW meletakkan tangannya diatas orang itu. Tangan belas kasih dan sayang,tangan keramahan,dan tangan lemah lembut.  Rasulullah Muhammad SAW berkata kepadanya,”Sesungguhnya sedikitpun tidak layak ada bahaya dan kotoran dibagian masjid ini.”( HR. Al-Bukhari (219) dan Muslim(285)).

Masjid-masjid ini untuk sholat,berdzikir kepada Allah,bertasbih,bertakbir,dan bertahlil mengucapkan La Illaha Illallah).

Lalu orang itu berdiri dan shalat. Dalam Tahiyyat tepat diakhir bacaanya,ia berdoa,”Ya Allah,kasihi aku dan juga Muhammad. Jangan Kau kasihi seorang pun bersama kami!” Orang itu pun mengucapkan salam. Nabi Muhammad SAW  tahu siapa lelaki yang membaca doa itu, tetapi,bukankah sangat bijaksana ketika Nabi Muhammad SAW membuat pertanyaannya lebih umum? Sebenarnya bisa saja  beliau bertanya,”Mengapa kamu ucapkan seperti itu?”


Tetapi Apa yang diucapkan Nabi Muhammad SAW. Beliau bertanya “Siapa yang ucapkan,”Ya Allah kasihilah aku dan juga Muhammad”?” maka orang itu menjawab,”Saya wahai Rasulullaha. Nabi Muhammad SAW  bersabda “ Sungguh kamu telah membatasi sesuatu yang luas! Sungguh kamu telah kamu telah mempersempit rahmat Allah yang meliputi segala sesuatu. Rahmatku meliputi segala sesuatu (Al-A’raf 156)”.

Sumber buku “selagi masih muda”  Dr A’idit Al-Qarni,M.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar