BAB VI
Manusia Dan Penderitaan
1.
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan berasal
dari bahasa derita, derita berasal dari bahasa sangsekerta, dhra yang berati
menahan atau menanggung. Menurut kamus umum besar bahasa indonesia susunan
W.J.S. Poerwadharminta artinya menanggung(merasakan) sesuatu yang tidak
menyenangkan.dengan demikian penderitaan merupakan lawan kata dari
kesenangan ataupun kegembiraan. Penderitaan merupakan salah satu resiko dalam
kehidupan yang telah digariskan oleh yang Maha kuasa,disamping kesenangan atau
kebahagiaan yang diberikan kepada umatnya. Namun,semua itu diberikan bukan
tanpa rencana. Tuhan menciptakan kedaan bahagia atau sedih,senang atau
menderita,selalu ingat kepada-Nya dan tidak memalingkan diri dari-Nya,oleh
karenanya lebih bersifat ujian. Namun Tuhan tidak pernah memberi ujian yang
melebihi batas kemampuan manusia,itulah sebabnya pada umumnya sebelum
memberikan penderitaan,Tuhan memberikan tanda atau wangsit untuk memperingati
manusia. Hanya saja,mampukah manusia menagkap atau tanggap terhadap peringatan
yang diberikan-Nya?2. siksaan
Siksaan dapat diartikan siksaan badan atau jasmani, dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialam seseorang timbullah penderitaan. Dalam ilmu budaya dasar masalah siksaan diuraikan yang sifatnya psikis saja.
Berikut akan diberikan uraian tantang siksaan dalam beberapa wujudnya seperti :
a.
Kebimbangan
Keadaan tersebut akan
berpengaruh tidak baik bagi orang yang lemah berfikirnya karna masalah
kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang dirasakannya pun
akan berkepanjangan.
b.
Kesepian
Kesepian dialami
oleh seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya.Seperti juga kebimbangan kesepian harus segera diatasi agar seseorang tidak terus menerus merasakan penderitaan batin.
c.
Ketakutan
Apabila rasa takut
itu dibesar-besarkan ,padahal tidak pada tempatnya maka disebut sebagai
phobia. Ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walau lingkungannyaramai
sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. 3. Kekalutan Mental
Secara sederhana,kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai ganguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga seseorang yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental : Kepribadian lemah,Terjadi konflik sosial budaya ,Cara pematangan batin.
4. Penderitaan dan perjuangan
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin,bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Pembebasan dari penderitaan pada hakikatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan masyarakat sekitar,dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari malapetaka dan bahaya.
5. Penderitaan,media massa dan seniman
Dalam dunia modern kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar.Ditandai dengan kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan masyarakatlainnya membuat manusia menderita. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
6. Penderitaan dan sebab-sebabnya.
Sebab-sebab timbulnya penderitaan dapat kita kelompokkan sebagai berikut :
a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Hal ini terjadi bagai mana manusia itu berhubungan dengan sesama manusia dan dengan alam sekitar.
b) Penderitaanyang timbul karena penyakit,siksaan/azab Tuhan
Kesabaran,tawakal,dan optimisme adalah kunci menghadapinya.
7. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif yaitu optimisme mengatasi penderitaan hidup dan negatif. Negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia. Apabila sikap ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,penonton,maka para pembaca akan memberikan penilaiannya. Penilaiannya dapat berupa kemauan untuk merubah nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar